MAHFUDZOT 2 #22
لِلْبُوْصِيْرِي فيِ تَحْذِيْرِ هَوَى النَفْسِ
(Syair Bushiri* Dalam Berhati-hati Tehadap Hawa Nafsu)
النَفْسُ كَالطِفْلِ إِنْ تُهْمِلْهُ شَبَّ عَلَى #حُبِّ الرَضَاعِ وَإِنْ تَفْطِمْهُ يَنْفَطِمِ
كَمْ حَسَّنَتْ لَذَّةً لِلْمَرْءِ قَاتِلَةً #مِنْ حَيْثُ لَمْ يَدْرِ أَنَّ السُمَّ فيِ الدَسَمِ
Hawa nafsu itu seperti anak kecil, jika kau biarkan menyusu sampai dewasa,
Dia akan terus menyusu. Tapi jika engkau memisahkannya dia akan berhenti.
Betapa sering nafsu menjadikan sesuatu yang nikmat namun mematikan itu terlihat baik.
Sampai-sampai orang tidak tahu bahwasannya ada racun di dalam lemak.
Syarah/Penjelasan dan Kesimpulan:
Nafsu itu diumpamakan seperti seorang anak kecil yang sedang menyusu, anak yang menyusu biasanya kalau tidak diberhentikan menyusu (disapih), akan terus menyusu hingga besar. Nafsu manusia pun seperti itu, jika manusia tidak memaksakan dirinya untuk berhenti menuruti hawa nafsunya, maka dapat dipastikan ia tak akan pernah bisa berhenti selamanya.
Di sisi lain, nafsu manusia terkadang menjadikan sesuatu yang sebenarnya berbahaya terlihat seperti sebuah kenikmatan yang baik di mata manusia, hal ini mirip seperti makanan lezat yang mengandung racun yang dapat membahayakan nyawa manusia itu sendiri.
***************************************************************************
* Imam Bushiri, adalah pengarang Qashidah Burdah yang sangat terkenal yang berisi keindahan untaian shalawat dan salam atas Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
Comments
Post a Comment